Minggu, 09 Desember 2012

Aku dan Kamu

Kita sahabat .....
Hingga terhitung angka yang tak kan usai
Kita lalui hari – hari
Bagai lingkaran yang tak ada garis pemutusnya

Sayangku akan selalu tetap
Seperti sudut segitiga yang selalu 180 derajat
Ku yakin, tak ada garis yang bersinggungan antara kita
Kita bagai phytagoras .....
Yang apabila kata terpadu, akan menemukan garis miring pengikat kita

Aku rela terbagi, asalkan kita selalu terpangkat oleh nol
Yang hasilnya hanya satu, persahabatan kita
Aku tak ingin lebih dari kamu .....
Ataupun kurang dari kamu .....
Apalagi aku tidak sama dengan kamu .....
Tapi aku ingin apapun dirimu akan selalu terkali oleh satu
Agar apapun kamu sama dengan apapun aku, sepertimu

Jika kau negatif maka akan ku kali kau dengan negatif
Agar persahabatan kita menjadi positif
Jika kau kan terbagi oleh akar – akar
Maka akan kusubstitusikan engkau, agar kau berhasil


Kau sahabatku, Aku sahabatmu
Kita bagai kubus yang memiliki rusuk yang sama
Selama tak ada bidang diagonal yang memisahkan kita
Kita tetap sahabat yang utuh
Walau banyak teman faktor – faktormu
Ku ingin aku yang menjadi titik pusat di lingkar hatimu
Walau mereka berkata, peluang persahabatan kita kecil
Aku tak peduli, selama garis – garis kita selalu sejajar

Inilah puisi grafik persahabatan kita
Yang tak kan usai walau sampai ujung titik garis kematian
Karena kita sahabat selamanya

By : Fitri Dwiyanti





Jumat, 07 Desember 2012

Hutan Wisata Mata Kucing

Kota Batam di provinsi kepulauan Riau memang sejak dahulu dikenal sebagai salah satu daerah yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi di Indonesia. Bayangkan saja dengan luas daratan yang hanya sekitar 1000 kilometer persegi terdapat sekitar 950 perusahaan di kota tersebut. Maka tak heran jika berkunjung kesana, pemandangan berupa deretan kawasan industri menjadi hal umum di kota tersebut. Namun meski dikenal sebagai kota industri, bukan berarti tidak dapat berwisata ke kota Batam, karena selain memiliki banyak kawasan industri, kota ini juga memiliki objek wisata alam. Salah satunya yang terkenal adalah kawasan hutan wisata Mata Kucing.


Hutan wisata Mata kucing letaknya cukup stategis, tepat di pinggir jalan Letjen R. Soeprapto atau berada di antara daerah Batu Aji dan Sekupang. Memasuki jalan Letjen R.Soeprapto, udara segar dan sejuk mulai terasa, apalagi jika telah masuk ke dalam kawasan hutan wisata mata kucing. Dengan membayar sekitar Rp.10.000 sebagai tiket masuk dan biaya parkir sekitar Rp. 2.000, kita dapat langsung memasuki kawasan wisata ini. Di kawasan hutan yang terpelihara dan tertata dengan baik dan indah ini beragam aktivitas wisata menarik telah tersedia. Salah satunya adalah mini zoo. Sesuai dengan namanya, kebun binatang kecil ini hanya menyimpan beberapa koleksi binatang, seperti siamang, perkutut, elang bandol, beruk, buaya dan binatang lainnya. Selain itu di kawasan wisata ini juga terdapat kolam ikan. Menariknya, kolam ikan disana menyimpan beberapa jenis ikan dalam ukuran besar, seperti ikan arwana, lele dan lohan.
Setelah puas melihat berbagai binatang yang ada disana, kita juga dapat menikmati keindahan pepohonan hutan Mata Kucing ini dengan meyusuri jalan setapak di sekitar areal hutan. Untuk aktivitas wisata yang sedikit menantang, kita dapat mencoba flying fox atau hiking. Kontur hutan ini memang agak sedikit menanjak, karena hutan wisata Mata Kucing masuk ke dalam wilayah bukit Tiban.
Lelah berwisata di hutan wisata Mata Kucing, anda dapat beristirahat sejenak di pendopo yang tersedia di sana. Jika kita mulai lapar dan haus, kawasan wisata Mata Kucing juga menyediakan rumah makan. Namun jika kita membawa bekal makan sendiri, kita dapat menikmati bekal makan di pendopo atau mencari pohon rindang, kemudian duduk di bawahnya dan menikmati bekal makan. Sebelum keluar dari kawasan wisata ini, untuk kembali menyegarkan tubuh, mungkin kita dapat mencoba menikmati segarnya air hutan wisata Mata kucing dengan berenang di kolam renang yang tersedia disana. Kita tak perlu membayar lagi untuk menikmati segarnya air di kawasan wisata hutan ini, karena semua fasilitas yang ada, harganya sudah termasuk dengan harga tiket.

Ocarina, Ancolnya Batam


Banyak anggapan yang menyatakan bahwa wisata ke Batam, Kepulauan Riau hanya berupa pantai dan pusat perbelanjaan saja. Namun, siapa sangka Anda juga akan menemukan kawasan wisata lengkap yang  memadukan Ancol, Water Boom, dan Giant Wheel dalam satu lokasi.  Ya. Kawasan lengkap ini dapat ditemukan di Ocarina, Costarina, Pasir Putih, Batam Center, Batam, Kepulauan Riau.

Tempat wisata ini baru saja diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada bulan Januari lalu. Ocarina berada di lahan seluas 40 hektar  berada di tepian Teluk Kering, dan komplek perumahan mewah Costarina. Tidak heran, karena kawasan wisata ini memang menjadi salah satu proyek dalam komplek perumahan mewah Costarina.

Sedianya, di kawasan Ocarina akan ada sekitar 30 jenis wisata yang ditawarkan pada pengunjung. Namun, saat ini tempat wisata Ocarina belum sepenuhnya rampung dan diharapkan pembangunan dapat selesai dengan cepat sehingga ada wisata sekelas Ancol, Jakarta yang berada di Batam.




Pada tahap awal baru 25 hektar lahan yang digunakan untuk tempat rekreasi dan ada sekitar 11 jenis yang dioperasikan di antaranya Kampoeng Indonesia atau pusat jajanan, Kampoeng Seni atau pasar produk kerajinan dan karya seni, Festival pantai, dan Giant Wheel atau Kincir Raksasa yang bergaris tengah 30 meter. Di sekitar lokasi ini juga terdapat ornamen pohon lengkap dengan puluhan burung bangau.

Selain permainan besar, ditempat ini juga menyediakan ruang bermain terbuka bagi anak-anak, pantai berpasir, food court, restoran ala Jimbaran, Karaoke di atas laut, tempat konser menghadap laut, dan banyak lagi.

Salah satu yang menarik adalah Giant Wheel dengan garis tengah sekitar 30 meter yang dibangun diatas permukaan laut dengan ketinggian 25 meter dari permukaan laut. Sehingga, ketika kita berada di titik puncaknya, akan terlihat seluruh Kawasan Mega Wisata Ocarina, Perumahan Elit Costarina dan pemandangan separuh kota Batam.

Giant Wheel ini didatangkan dari Shanghai, dengan 16 gondola yang akan berputar perlahan-laha. Penumpang Giant Wheel dapat menikmati pemandangan laut dengan iringan musik sehingga penumpang benar-benar dapat menikmati suasana ketika berada di atas udara. Tiap Gondola dapat ditumpangi lima orang dewasa, dan tujuh anak-anak. Pada malam hari, penumpang Giant Wheel dapat menikmati suasana malam karena seluruh kerangka gondolanya dihiasi dengan kerlap-kerlip lampu.

Selain itu, juga terdapat permainan ekstrem Sky runners bagi penggemar olahraga ekstrem. Bahkan, di tempat-tempat wisata lain termasuk di Jakarta belum ada yang menawarkan permainan ini. Sky Runners terbuat dari aluminium dengan bentuk lengkung dari telapak kaki hingga dengkul dilengkapi dengan pegas dan kaki beralaskan karet.

Pengunjung yang menggunakan sepasang alat bantu Sky Runners, dapat berjalan cepat dengan melompat-lompat macam burung unta, bahkan yang sudah mahir dapat berlari bahkan bersalto layaknya bermain atraksi. Saat ini Sky Runners  tengah menjadi tren di dunia, seperti di Eropa, Kanada, dan Afrika Selatan.

Meski baru diperkenalkan, namun permainan ini menjadi favorit sejumlah anak-anak muda yang berbadan kuat dan lentur. Bahkan, bila hari libur seperti Sabtu atau Minggu, di kawasan ini dipenuhi pengunjung yang penasaran dan mencoba permainan ini .

Pengunjung juga dapat mencoba beragam fasilitas wisata air, seperti banana boat, kapal dayung, renang, atau bahkan menyelam.Atau sekedar piknik dan duduk-duduk di tepi pantai sambil menikmati sunset atau bahkan sunrise juga dapat dilakukan di tempat ini.

Biaya masuk ke tempat wisata Ocarina ini juga cukup murah, hanya Rp 5.000 per orang. Bila ingin menjadi anggota, bahkan lebih murah lagi. Untuk pelajar SD-SMA melalui sekolah dapat membeli kartu anggota yang dipatok dengan harga sekitar Rp 100.000 berlaku satu tahun dengan fasilitas bebas masuk tanpa batas. Sedang bagi keluarga tersedia kartu VIP dengan tarif Rp 1 juta yang berlaku untuk setahun. Bagi yang ber-KTP seumur hidup, tarif kartu tersebut dikurangi 20 persen. Tarif masuk tersebut di luar biaya untuk menikmati hiburan yang berbayar.

Perjalanan menuju Ocarina dari bandara Hang Nadim yang terdapat di Jalan Hang Nadim, Batu Besar, Batam, Kepulauan Riau dapat ditempuh sekitar 15 menit menggunakan kendaraan pribadi. Atau dapat juga ditempuh dengan taksi yang terdapat di sekitar bandara. Pengunjung juga dapat menyewa mobil dengan biaya sebesar Rp 350.000 - Rp 500.000 per hari.

Atau dapat juga dengan alternatif lain, yakni dengan menggunakan sepeda menuju ke arah Bengkong. Karena letaknya yang tidak jauh dari pusat kota, menuju kawasan Ocarina dengan bersepeda dapat menjadi salah satu pilihan. Karena selain lebih sehat, Anda juga tidak akan didera kelelahan karena jaraknya yang tidak terlalu jauh.

Selain itu, ketika tiba di tempat wisata, Anda dapat menyisir pantai di kawasan wisata Ocarina menggunakan sepeda. Bahkan, Anda juga dapat mengganti sepeda Anda dengan sepeda air yang ada di tempat wisata. Bila tertarik untuk mencoba sejumlah permainan di tempat wisata ini, mulai sekarang masukkan Ocarina dalam daftar kunjungan liburan Anda.

Jembatan Barelang

Hari kedua di kota Batam, waktunya jalan-jalan.Tujuan pertama adalah icon kota Batam, yaitu jembatan Barelang. Jembatan Barelang itu merupakan singkatan dari BAtam, REmpang, dan gaLANG yang merupakan nama jembatan yang menghubungkan pulau-pulau yaitu Pulau Batam, Pulau Tonton, Pulau Nipah, Pulau Rempang, Pulau Galang dan Pulau Galang Baru. Masyarakat setempat menyebutnya "Jembatan Barelang", namun ada juga yang menyebutnya "Jembatan Habibie", karena beliau yang memprakarsai pembangunan jembatan itu untuk menfasilitasi ketiga pulau tersebut yang dirancang untuk dikembangkan menjadi wilayah industri di Kepulauan Riau. Ketiga pulau itu sekarang termasuk Provinsi Kepulauan Riau.
Foto diambil dari jembatan II, so nampak jembatan I di belakang.
Mau tahu jembatan Barelang itu ada berapa ??? ada 6 lho...

Keenam buah jembatan Barelang tersebut terdiri dari:
  1. Jembatan Tengku Fisabilillah (jembatan I), jembatan yang terbesar
  2. Jembatan Nara Singa (jembatan II)
  3. Jembatan Raja Ali Haji (jembatan III)
  4. Jembatan Sultan Zainal Abidin (jembatan IV)
  5. Jembatan Tuanku Tambusai (jembatan V)
  6. Jembatan Raja Kecik (jembatan VI)

Welcome to Batam

Menginjakkan kaki pertama kali ke kota Batam, kita langsung disambut sebuah tulisan "WELCOME TO BATAM". Tulisan itu bertengger di Bukit Klara pada ketinggian 52 meter, dan jaraknya hanya sekitar 200 meter dari Mesjid Agung Batam Centre, Gedung DPRD Kota Batam, 300 meter dari Pemko batam, dan 100 meter dari Graha Kepri, instansi pemerintah maupun swasta yang berpusat di Batam Centre. Jika kita memandang dari jarak tertentu nuansanya mengadopsi tulisan 'HOLLYWOOD' di Amerika. 

Seluruh panjang rangkaian tulisan 'WELCOME TO BATAM' mencapai 120 meter. Dan masing-masing huruf berukuran 10 meter x 5 meter. Bobot huruf W mencapai 4,5 ton, sedangkan E,M dan B masing-masing mencapai 4 ton, dan L,C,O,T,B dan A mencapai 3 hingga 3,5 ton.
Wow fantastic...